Pegawai Bank NTB Syariah saat memberikan arahan kepada orang murid penerima program Pariri Cerdas untuk proses pembuatan buku rekening. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bekerjasama dengan PT. Bank NTB Syariah dalam menyalurkan bantuan untuk penerima Kartu Pariri Cerdas.
Mereka yang memegang Kartu Bariri Cerdas merupakan anak dari keluarga miskin dan tidak mampu.
“Tahun ini, terdapat 274 orang anak jenjang Sekolah Dasar (SD) yang mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ungkap Kepala Dinas Dikbud, Khusnarti S.Pd pada media, Rabu 6 Desember 2023.
Dikatakannya lagi, mereka yang notabene siswa dari keluarga miskin itu mendapatkan bantuan Rp. 500.000,- sebanyak 1 x dalam setahun.
Alhamdulillah, terangnya lagi, program Pariri Cerdas ini sudah dua tahun bergulir dari tahun 2022 lalu. Nah, untuk tahun lalu jumlah penerima program Pariri Cerdas untuk jenjang SD sebanyak 300 orang siswa. Dalam penyalurannya, terlebih dahulu penerima membuka rekening Bank NTB Syariah.
“Saat ini dalam proses perampungan dokumen untuk pembuatan buku rekening. Nanti kalau sudah rampung, langsung kami salurkan,” terang Khusnarti.
Pada media, mantan Camat Brang Rea itu memaparkan bahwa jumlah penerima program Pariri Cerdas mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini 274 siswa sementara tahun lalu 300 siswa. Penurunan itu terjadi karena ada diantara mereka yang tidak lagi masuk dalam kategori miskin berdasarkan indikator program Pariri Cerdas.
“Penerima program Pariri Cerdas ini bisa diberikan kepada orang yang sama dari tahun ke tahun. Dengan catatan, yang bersangkutan memenuhi indikator penilaian miskin sebagaimana kami tetapkan,” beber Narti-akrabnya disapa.
Hal senada ditambahkan oleh Kepala Bidang Pembinaan SD, Muhlisin Sahdi S.Pd.,M.Eng.
Diutarakannya, bagi penerima bantuan Program Pariri Cerdas yang tahun lalu mendapat bantuan yang sama, maka rekening yang digunakan tahun sebelumnya masih berlaku untuk tahun ini. Jadi, tidak perlu untuk membuat buku rekening yang baru.
“Prosesnya mudah. Tidak njelimet. Insya Allah dalam waktu dekat ini, bantuan dimaksud disalurkan,” imbuhnya seraya mengatakan pendistribusian melalui perbankan sengaja dirancang untuk menghindari terjadinya potensi ‘sunat’.
Dikbud berharap, dana bantuan ini dapat digunakan sebaiknya untuk membeli kebutuhan sekolah anak seperti buku maupun seragam.
“Meskipun nominal bantuan ini kecil, harapan kami dapat meringankan pengeluaran keluarga,” pungkasnya. (deP)