Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM saat memberikan arahan sekaligus melounching Aplikasi SALAMAN. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Serangkaian kegiatan diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumbawa Barat dalam memperingati Hari Bhakti ke-78 tahun 2023.
Mulai dari kunjungan organisasi Dharma Wanita Dinas PU ke panti asuhan, gotong royong, lomba mewarnai untuk anak usia dini hingga lounching aplikasi Sistem Aduan Layanan Air Minum Andalan (SALAMAN).
Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM dalam sambutannya, pihaknya mengapresiasi inovasi dari Dinas PUPR dalam mendekatkan pelayanan pada masyarakat.
Sebelumnya, tutur Bupati pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat telah melakukan berbagai inovasi untuk mendekatkan pelayanan, salah satunya melalui Call Center. Melalui layanan tersebut, semua aduan dapat disampaikan. Hanya saja, pada implementasinya banyak disalahgunakan oleh masyarakat. Contohnya banyak laporan fiktif seperti kasus kebakaran, akan tetapi faktanya tidak benar.
Selanjutnya, Pemda membuka Layanan Setara Inklusif Andalan (Yasinan) tiap malam Jum’at. Yang saat menjadi salah satu program unggulan. Itu berjalan cukup efektif. Segala informasi tersampaikan disitu dan tidak lagi berdasar ‘katanya dan katanya’.Di forum tersebut, apa yang disampaikan oleh masyarakat dikupas secara terbuka meskipun terkadang sedikit menguras energi.
“Selama masa kampanye Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) sejak 28 November-10 Februari 2024, program Yasinan dihentikan sementara untuk menjamin netralitas,” beber Bupati.
Nah, kembali pada soal Aplikasi SALAMAN. Menurut Bupati, kehadiran dari aplikasi ini akan memudahkan masyarakat menyampaikan aduan yang berkaitan dengan air bersih. Dinas PU juga telah memiliki aplikasi Go Pinky untuk layanan penyedotan kakus terjadwal, begitu juga dengan aplikasi Si Mantar atau sistem informasi mantap tata ruang.
“Keberadaan aplikasi untuk pengaduan itu bagus. Tapi yang jauh lebih penting ialah solusi dari aduan masyarakat itu sendiri,” tegasnya.
Lebih jauh Bupati, pihaknya berterima kasih dan mengapresiasi Dinas PU yang ikut berkontribusi dalam pembangunan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene dan Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea. Dua infrastruktur tersebut mempengaruhi hajat hidup orang banyak terutama ketersediaan air untuk musim tanam.
“Tinggal bagaimana diatur pola distribusi tiap wilayah tanam agar tidak ada lagi petani yang ribut soal air,” paparnya seraya mengatakan bahwa air Tiu Suntuk diupayakan bisa menjangkau wilayah Kecamatan Jereweh.
Pada kesempatan itu, H.Firin akrabnya disapa mengatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum memiliki peran dalam menyukseskan agenda pembangunan daerah, termasuk dalam mendesign-menciptakan ruang ataupun lingkungan bagi anak sehingga mereka merasa aman, nyaman dan lebih-lebih berkembang secara layak.
“Ini harus menjadi perhatian PU. Ombudsman juga mensyaratkan agar kantor-kantor memiliki space (ruang) bermain untuk anak,” ungkapnya.
Kabupaten Sumbawa Barat pada Juli 2023 lalu berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
“Ini menjadi pekerjaan kita bersama bagaimana secara bertahap menyempurnakan aspek penilaian. Sehingga kedepannya bumi Pariri Lema Bariri ini mendapat KLA kategori Madya, Nindya, Utama dan KLA penuh. Tentu untuk mendapatkan jenjang tersebut terdapat indikator penilaian yang mesti untuk dipenuhi,” terangnya.
“Tadi ada lomba menggambar untuk anak usia dini. Ini sudah menunjukkan komitmen untuk menggairahkan KLA di Sumbawa Barat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sumbawa Barat, Syahril ST.,M.Si dalam laporannya mengajak kepada seluruh pegawai PU untuk memiliki jiwa kesatuan, rasa memiliki serta kesetiakawanan sebagaimana kisah di balik hari Hari Bhakti yang sakral ini.
Kenapa hari ini lebih kepada Air Minum, terang Kadis PU, karena selaras dengan RPJMN tahun 2024. Terlebih lagi, pada tahun 2024 mendatang akan digelar World Water Forum (WWF) ke-10 18-24 Mei di Bali.
“Water for shared prosperity. Itu tema yang akan diangkat dan dianggap relevan dengan kondisi global saat ini,” tutupnya. (deP)