Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Safari Ramadhan Forkopimda, Jum’at 22 Maret 2024. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan Safari Ramadhan ke-III di Masjid Baburrahman Desa Seteluk Tengah, Kecamatan Seteluk, Jumat 22 Maret 2024.
Mengawali sambutannya, Bupati mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas daerah agar dalam bersosial masyarakat menjadi tenang, aman dan tentram.
Lebih jauh lagi, Bupati mengatakan bahwa dalam waktu dekat pengerjaan jalan alternatif yang menghubungkan Desa Senayan-Desa Lamusung akan segera dikerjakan. Jalan tersebut nantinya akan mempermudah akses masyarakat untuk pertanian dan mendukung pengembangan daerah pemukiman baru.
“Insya Allah, paket pengerjaan jalan ini segera di tender oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Kita berdo’a mudah-mudahan tidak ada kendala,” ungkap Bupati.
Ia juga menambahkan, selain mendorong pertumbuhan pemukiman, jalan tersebut juga akan memudahkan akses masyarakat menuju Desa Pemekaran Baru yakni Desa Seteluk Rea.
Meskipun demikian, cita-cita yang ingin kita capai ini akan terasa sulit tanpa kebersamaan dan partisipasi aktif dari masyarakat semua. Tentu pekerjaan ini tidak bisa dikerjakan dengan baik jika banyak masalah.
Hal demikian dengan persoalan pembebasan lahan. Pembebasan lahan ini, sepenuhnya tanggung jawab dari Appraisal. Mereka yang lebih berhak menentukan nilai harga terhadap tanah yang akan digunakan untuk kepentingan umum dan sangat menentukan nilai ganti kerugian yang akan diterima oleh pemegang hak atas tanah.
Lembaga penilai (Appraisal) ini bukanlah tim pemerintah, yang walaupun memang mereka itu bekerja dibiayai oleh negara. Tetapi mereka bekerja bukan berdasarkan maunya pemerintah. Kalau mereka sudah tetapkan harganya, maka pembayarannya tidak boleh lebih apalagi kurang.
Jika bapak-ibu tahan, ujar Bupati maka ini yang akan menjadi masalah. Kita tidak menginginkan persoalan seperti jalur dua yang ada di Kota Taliwang terulang kembali karena akibat dari orang yang tidak setuju dibebaskan lahannya. Akhirnya pekerjaan menjadi terbengkalai dan uang yang disiapkan untuk pengerjaan jalan akhirnya dikembalikan lagi ke kas daerah.
“Saling mengingatkan. Bahwa hal seperti itu tidak ada manfaatnya. Toh juga jalan ini untuk kenyamanan dan kemuliaan bersama,” terangnya.
Terakhir, Bupati juga mengajak masyarakat untuk banyak-banyak berdo’a di bulan Ramadhan ini mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. Lebih lagi, dirinya turut prihatin dengan kondisi gagal tanam dan gagal panen yang dialami oleh warga Seteluk.
“Kita berdo’a agar kondisi ini cepat selesai,” singkatnya seraya mengatakan bahwa pihaknya telah mengingatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk dapat mengambil kebijakan cepat dan tepat jika terdapat persoalan terkait petani.
“Buang program yang lain segera tangani persoalan petani tersebut,” tegasnya. (deP)