
dr. Hj. Soraya Gigantika, Sp.THT.KL spesialisis THT-KL pada RSUD Asy-Syifa’. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bagi masyarakat yang gemar menggunakan earphone atau headset dalam jangka waktu terlalu lama, diharapkan mulai sekarang untuk dapat mengurangi. Pasalnya, perilaku tersebut dianggap dapat mengganggu kesehatan telinga.
Disarankan, dari jangka waktu 24 jam, cukup 60 menit paling lama menggunakan headset atau earphone. Jika terlalu lama atau berlarut-larut, akan timbul gangguan dengan saraf. Tidak sampai disitu, pada saat menggunakan barang tersebut jangan sampai volume suaranya melebihi dari 60 persen.
Dampak dari perilaku tersebut akan terasa pada saat memasuki usia-usia lanjut. Untuk itu, jangan sampai terlena dengan kenyamanan pada saat menggunakannya.
Demikian diutarakan oleh dr. Hj. Soraya Gigantika, Sp.THT.KL pada RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat pada media, Senin 25 Maret 2024.
Pada media, Ia mengatakan bahwa setiap individu diharapkan untuk selalu merawat salah satu panca indera ini yang memiliki peran sangat penting dalam proses pendengaran.
“Kalau kita kebiasaan menggunakan earphone, dan suatu kesempatan tidak menggunakannya, Telinga biasanya mendenging dengan sendiri,” ujarnya.
Dewasa ini, penggunaan earphone menyasar semua kelompok umur. Tidak bisa sepenuhnya dialamatkan kepada anak muda ataupun remaja yang lagi gemar mendengar musik ataupun mereka yang lagi jatuh cinta atau istilah kerennya zaman sekarang Budak Cinta (Bucin). Orang menggunakan earphone tentu ada maksud dan tujuan tertentu. Boleh digunakan, tapi jangan keseringan atau berlebihan.
Pada media, dokter berdarah suku Mbojo itu juga turut membagikan kiat-kiat bagaimana menjaga kesehatan telinga.
“Yang pertama, itu tadi agar berhenti menggunakan earphone terlalu lama,” ulasnya.
Kedua, hindari kebiasaan kita yang menggunakan cotton bud atau alat orek Telinga lainnya untuk membersihkan Telinga. Penggunaan alat seperti itu dilarang karena rawan lantaran dapat mendorong kotoran ke dalam rongga telinga. Sehingga Telinga berpotensi untuk cidera. Lebih jauh lagi, kalau menggunakan alat tersebut untuk membersihkan telinga, justru akan membuat telinga mudah lecet. Lama-lama terjadi infeksi dan bahkan membengkak.
Begitu juga dengan kebiasaan masyarakat yang menggunakan bulu ayam untuk memasukkan ke dalam rongga telinga untuk menghilangkan gatal kecil. Tindakan tersebut tidak dibenarkan sekalipun konon katanya bisa membuat tenang dan nyaman saat bulu ayam di putar.
“Tindakan seperti itu rawan. Tidak dibenarkan. Kalau ingin membersihkan Telinga, cukup di pintu rongga lubang Telinga saja. Jangan sampai lebih dari itu apalagi menggunakan benda,” tegasnya.
Ketiga, rajin-rajinlah membersihkan Telinga dengan benar dengan cara check up ke dokter lalu diperiksa. Jika terdapat kotoran yang mengeras, selanjutnya akan di lunakkan menggunakan obat tetes. Nanti pada akhirnya akan dibersihkan kembali oleh dokter.
Terus, jika terjadi masalah pada Telinga misalnya keluar cairan, jangan obati dan tangani sendiri dengan membeli obat cukup ke Apotik. Upayakan konsultasi dengan orang yang paham dengan penyakit Telinga sehingga mudah diberikan resep untuk penanganan.
Selanjutnya, gunakan pelindung Telinga saat berada di lingkungan kerja yang bising seperti pabrik, mesin-bengkel kendaraan. Suara bising yang didengar secara terus-menerus itu, dampaknya sangat fatal. Beresiko membuat kemampuan pendengaran kita menjadi menurun.
Meskipun demikian, jika terpaksa berada di tempat yang bising dengan jangka waktu yang cukup lama karena tuntutan pekerjaan, disarankan untuk menggunakan pelindung Telinga (earplug) sebagai upaya untuk meredam kebisingan demi menjaga kesehatan Telinga.
Keempat, pasti Telinga dalam keadaan kering. Kalau Telinga dalam kondisi lembap atau basah, maka sama halnya dengan memberi ruang pada jamur, kuman atau bakteri hingga kuman patogen lainnya untuk berkembang biak.
“Kalau dibiarkan, justru efeknya lebih buruk karena resikonya dapat menyebabkan infeksi dan juga peradangan pada bagian luar ataupun bagian dalam Telinga itu sendiri,” bebernya.
Terakhir, rutin-rutinlah melakukan check up kesehatan Telinga ke dokter THT-KL setiap enam (6) bulan sekali untuk dilakukan pembersihan Telinga bila ada kotoran.i Tindakan seperti itu mesti diapresiasi. Dengan pergi check up ke dokter merupakan upaya dini untuk mendeteksi gangguan pendengaran. Terlebih lagi, memastikan bahwa tidak ada penumpukan serumen berada di dalam rongga Telinga kita. (deP)