Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM saat menyerahkan satu unit sepeda kepada pemenang door price kegiatan CFD di komplek KTC dalam rangka memperingati May Day. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Peringatan Hari Buruh atau May Day Internasional di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu, 1 Mei 2024 berjalan lancar.
Serangkaian agenda digelar dalam rangka memperingati momentum tersebut. Dimulai dari Forum Group Discussion (FGD) pada Selasa, 30 April 2024 dan puncaknya ditutup dengan Car Free Day (CFD)-bagi door price, senam sehat, donor darah hingga pemberian bantuan kepada Panti Asuhan.
Momentum May Day tahun ini mengangkat tema Kerja Bersama Mewujudkan Pekerja/Buruh Yang Kompeten’ dengan tagline ‘May Day Is Terampil Day’.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Slamet Riadi mengawali sambutannya mengatakan, pihaknya menyampai terima kasih dan apresiasi pada badan usaha yang ikut berpartisipasi ambil bagian dalam mendukung kegiatan May Day tahun ini. Kepada PT. Amman Mineral Nusa Tenggara, PT. Amman Mineral Industri, PT. Pengembangan Industri Logam, PT. AMN, PT. Bank NTB sampai dengan PT. Aksara Beton serta beberapa aliansi lainnya.
Baginya, momentum May Day ini ibarat sebuah wadah bagi pekerja, pengusaha dan pemerintah untuk bersilaturrahim sekaligus memperkuat hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan bagi kesejahteraan pekerja/buruh.
“Ini kesempatan yang mulia bagi serikat pekerja/buruh, pengusaha dan pemerintah untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang terus bergerak kearah yang harmonis serta kondusif. Dengan demikian, mampu menjadi pemacu terciptanya lapangan pekerjaan,” terangnya.
Memeriahkan May Day dengan kegiatan sosial, terang mantan Sekretaris Dinas Perikanan itu merupakan upaya terhadap stigma negatif terkait hari buruh yang identik dengan demonstrasi akbar. Melalui momentum ini juga, harus disampai bahwa investasi itu adalah tanggung jawab bersama dan untuk kesejahteraan bersama.
Ditempat yang sama, Bupati Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin dalam sambutannya mengajak seluruh elemen yang terkait dengan sistem perburuhan untuk bersama-sama mengintrospeksi diri. Menurutnya, sebuah hubungan industrial yang baik dapat berjalan harmonis jika tiap pihak menyadari tanggung jawabnya.
“Ada tiga elemen dalam sistem perburuhan itu. Yakni perusahaan, buruh atau karyawan dan yang terakhir pemerintah. Tiga element ibarat instrument yang saling membutuhkan,” papar H. W. Musyafirin.
Sebagai buruh yang profesional seorang, bebernya, karyawan harus menunjukkan kinerja terbaiknya. Sebab hasil kerjanya akan menunjang penciptaan produk yang baik pula.
Di sisi pemerintah, kata bupati bertugas sebagai fasilitator. Pemerintah menurutnya, selama ini tetap berupaya membuat regulasi yang mengakomodir untuk kepentingan karyawan dan perusahaan, termasuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada kedua belah pihak.
“Alhamdulillah kita di KSB ini semua pihak kita layani sama baiknya. Karena pemerintah punya kepentingan juga, yakni memastikan investasi berjalan lancar,” tegasnya.
Bupati pun menyampaikan, momen hari buruh ini bisa menjadi ajang bagi para pihak mengintrospeksi diri. Apakah kemudian kewajiban dan tanggung jawab masing-masing telah dilaksanakan. Dengan demikian diharapkan, kedepan semua persoalan-persoalan hubungan industrial bisa teratasi terutama di KSB ini. (deP)