Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM saat menyampaikan sambutan sebelum kegiatan tausiah yang yang diisi oleh Ustad Adi Hidayat. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Ulama sekaligus pendakwah, Ustad Adi Hidayat LC.,MA menjadi pengisi ceramah pada kegiatan Tabligh Akrab di Masjid Agung Darussalam, Selasa 20 Agustus.
Kehadiran ulama yang malang melintang di layar kaca televisi itu disambut hangat oleh masyarakat Sumbawa Barat. Apalagi, pria kelahiran 11 September 1984 itu menggunakan kata-kata sederhana dalam menyampaikan ceramah sehingga mudah dicerna dan mudah dipahami oleh semua kalangan.
Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM-mengawali sambutannya, atas nama pemerintah dan warga Sumbawa Barat menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena ditengah kesibukan dan padatnya kegiatan, Ustad Adi meluangkan waktu bersilaturrahmi dengan kami (masyarakat KSB).
Menurutnya, kedatangan Ustad Adi Hidayat sebuah berkah. Apalagi ulama itu merupakan warisatul anbiya (pewaris para nabi). Lebih lagi, sambung Bupati, dirinya mengajak kepada seluruh jamaah agar tausiah yang disampaikan dapat bermanfaat untuk diri pribadi maupun keluarga.
“Harapan kami, setelah mengikuti acara ini ada perubahan dalam diri kita. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah setelah mendengar ceramah dari ustad Adi Hidayat kehidupan kita akan semakin lebih baik,” ujarnya.
Untuk diketahui, Tabligh Akbar itu diikuti oleh masyarakat umum, pelajar, guru, mahasiswa hingga Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan dimaksud merupakan rentetan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT RI Ke-79 yang dirangkai dengan Harlah Kabupaten Sumbawa Barat yang ke-21.
Agenda Tabligh Akbar sendiri terasa khidmat karena diawali dengan haflah Al-Qur’an yang diisi oleh H. Darwin Hasibuan, S. Pd.I, H. Sidiq Mulyana, dan Ahmad Khairi Novandra, SH.I.
Sementara itu, Ustad Adi Hidayat dalam ceramahnya mengajak masyarakat untuk tetap damai, saling memahami ditengah perbedaan yang ada.
Dikatakannya, karena berbeda pendapat, suku, agama lantas kita saling cela, saling menyalahkan sehingga menjadi pemicu timbulnya perpecahan. Itu jangan sampai terjadi. Pelihara dan pupuk kerukunan agar kehidupan dalam bersosial masyarakat menjadi aman, damai dan tentram.
“Jangan sampai akar keutuhan rusak karena perbedaan yang ada. Saling pahami dan saling mengerti satu dengan yang lain. Itu cara sederhana untuk menghindari terjadinya konflik,” terangnya mengingatkan.
Selain menyampaikan tausiah, kehadiran Ustad yang pernah mengenyam pendidikan di salah satu negara bagian timur tengah itu membawa berkah. Pasalnya, dirinya memberikan beasiswa kepada warga KSB untuk melanjutkan study ke Libya dan Hadiah Umroh.
Ditempat yang sama, Andi warga Kecamatan Taliwang mengaku telah menunggu untuk melihat secara langsung Ustad Adi Hidayat. “Walaupun tidak masuk ke dalam masjid karena penuh, minimal mendengar tausiah darinya bisa menambah ilmu, terutama ilmu agama,” terangnya.
“Bahasanya ringan. Tata kata-katanya bagus. Intonasi penyampaiannya jelas,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan oleh Firman. “Dirinya cukup puas. Materinya relevan dengan kondisi kekinian,” demikian. (deP)