PenaTenggara.com (Sumbawa Barat) — Komitmen PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) terhadap pengembangan sepak bola di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) patut diapresiasi. Dalam dua tahun terakhir, salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia ini memberikan perhatian terhadap pengembangan sepak bola bagi penyandang disabilitas.
“Upaya ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN di bidang pengembangan sumber daya manusia. Meningkatkan gaya hidup sehat serta memberi ruang teman-teman disabilitas untuk produktif guna pengembangan kapasitas diri,” ungkap Aji Suryanto selaku Senior Manager Social Impact AMMAN pada media, Sabtu 5 Oktober 2024.
Namun, sambung Aji kembali, yang jauh lebih penting dari itu ialah, anak-anak kita bisa tersenyum lepas dan bahagia tanpa merasa rendah diri karena kondisi yang tidak dia inginkan. Perusahaan memberi ruang kepada mereka untuk berkembang dan memaksimalkan potensi melalui olahraga sekalipun dengan keterbatasan.
“Mereka juga teman dan sahabat kita. Butuh dukungan sehingga mereka-mereka ini ikut terlibat aktif dalam kegiatan olahraga,” terangnya.
Sementara itu, Rahmawati wali murid dari Rizki Anugerah (14) siswa SLBN 1 Sumbawa Barat mengucapkan terima kasih kepada AMMAN yang telah memberikan perhatian terhadap disabilitas.
“Kami bangga dan terharu karena bisa melihat anak-anak bermain seperti layaknya anak yang lain. Mereka gembira. Terima kasih AMMAN,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, pelatih sepak bola disabilitas sekaligus guru di SLBN 1 Sumbawa Barat, Arif Budiman memberikan apresiasi pada AMMAN atas dukungan sepak bola bagi difabel. Liga sepak bola difabel tahun ini terdapat satu hal yang berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni stamina pemain.
“Tahun lalu, adik-adik difabel ini tidak kuat berada di tengah lapangan bahkan kurang dari lima menit main, nafasnya sudah ngos-ngosan. Sekarang, Alhamdulillah kita bersyukur stamina mereka bagus. Bahkan sanggup bermain 15 x 2 menit,” paparnya.
Menurutnya, liga difabel seperti ini merupakan ajang atau wadah bagi difabel untuk latihan serta kesempatan untuk melatih stamina yang berimbas pada kekuatan fisik mereka juga.
Hal senada diutarakan oleh Aviana yang merupakan tenaga pengajar di SLBN 1 Sumbawa Barat.
“Karena aktivitas olahraga, kebiasaan ini terbawa ke dalam suasana belajar di kelas. Mereka belajar tentang kerja sama,” ujarnya.
“Mereka senang. Apa yang dilakukan perusahaan ini sesuai dengan pendidikan karakter serta selaras dengan profil pelajar Pancasila,” sambung Aviana kembali.
Di tempat yang sama, Senior Manager Social Impact AMMAN menambahkan sepak bola sebagai salah satu cabang olahraga yang paling di gandrungi oleh semua kalangan, AMMAN juga mendukung kegiatan sepak bola wanita. Yang mana, dalam hal ini AMMAN dan ASKAB PSSI Sumbawa Barat (ASKAB KSB) berkolaborasi dengan ASA Foundation (ASAF) sebagai mitra pelaksana program untuk mengimplementasikan “Program Junior – Liga Sepak Bola Inklusi di Sumbawa Barat”. Memanfaatkan sepak bola, program ini menargetkan pemuda/i (remaja laki-laki dan perempuan) dan penyandang disabilitas. Terlebih lagi, liga ini juga ingin membina komunitas yang inklusif melalui olahraga.
Untuk diketahui, liga junior dijadwalkan berlangsung hingga akhir Mei 2025 mendatang. Liga di tahun ini akan diramaikan oleh berbagai tim. Terdapat 20 tim berpartisipasi dalam bagian Boys – U15. 16 tim berpartisipasi dalam bagian Girls – U19, dan terakhir 5 tim disabilitas, termasuk satu tim dari Kabupaten Sumbawa.
Melalui pelaksanaan liga bola ini, sambung Aji, diharapkan mencapai beberapa objektif. Yakni menyediakan wadah bagi masyarakat Sumbawa Barat untuk berkembang melalui olahraga, menyediakan akses peralatan dan infrastruktur olahraga yang lebih baik, menerapkan peraturan dan regulasi sesuai standar UEFA, mengembangkan dan mengimplementasikan Operasi Standar Prosedur (SOP) yang baik untuk tata kelola olahraga, menyediakan modul pelatihan untuk ASKAB, pelatih, wasit, dan pemain. Sehingga program liga ini fokus pada orang dewasa, pemuda, wanita dan disabilitas.
Selain untuk mengembangkan potensi generasi muda dan talenta atlet muda, maka aspek keberlanjutan difokuskan kepada penguatan kelembagaan ASKAB KSB dan berbagai program peningkatan kapasitas untuk pelatih, wasit dan manajemen klub lokal. Hal demikian dilakukan untuk memastikan kualitas dan keterampilan teknis, pemahaman dan sertifikasi yang mumpuni.
“AMMAN berkolaborasi dengan berbagai klub bola ternama nasional dan internasional untuk menjalankan program, seperti Persija, PSS Sleman dan BVB Dortmund-Jerman,” terangnya.
Di tahun pertama program (liga musim 2023-2024) dalam upaya memajukan sepak bola KSB, AMMAN dan ASA Foundation sebagai mitra pelaksana program telah menyelenggarakan coaching clinic untuk 22 anggota ASKAB, menyelenggarakan coaching clinic untuk 912 pemain sepak bola di Liga Sumbawa Barat, serta 33 pelatih dilatih dan 32 wasit dilatih.
“Bersama klub nasional Persija Jakarta telah melaksanakan coaching clinic untuk pemain dan pelatih serta 10 pelatih memperoleh sertifikasi,” terang Aji.
“Begitu juga dengan PSS Sleman dengan melaksanakan berbagai pertandingan persahabatan (kompetisi) untuk pemain U-15, sehingga terjaring 12 talenta muda yang diberikan beasiswa sepak bola untuk bersekolah dan berlatih sepak bola di PSS Sleman selama 1 tahun,” terangnya lagi.
Sementara dengan BVB Dortmund-Jerman terdapat perjanjian kerja sama antara AMMAN dan BVB sebagai “Youth Development Partner” di KSB dan telah melaksanakan coaching clinic untuk 10 pelatih dan 30 anggota ASKAB hingga pelatihan yang dilaksanakan untuk 20 pemain U-13. “Kami berharap membawa dampak lebih banyak di Liga KSB musim 2024-2025, sehingga lebih banyak penerima manfaat yang mendapatkan peningkatan kapasitas dan menjaring talenta muda sebagai atlet”, harap Aji.
Liga sepak bola KSB dijalankan menggunakan kerangka Sports for Development, tutur Aji, tujuan utama untuk membangun mental/karakter yang kuat, menumbuhkan gaya hidup sehat dan peluang untuk berkembang bagi generasi muda khususnya dan masyarakat pada umumnya. Program ini memanfaatkan olahraga sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis, meningkatkan kohesi sosial, dan memberikan kesempatan pendidikan, termasuk pembangunan karakter yang positif.
Terakhir, Sekjen ASKAB PSSI Sumbawa Barat, Indra Irawan LM mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi AMMAN yang begitu peduli terhadap sepakbola.
Berkat dukungan dari perusahaan di tiap pertandingan, pertumbuhan klub sepakbola di tanah Pariri Lema Bariri pesat. Sejauh ini, terdapat 130 klub sepak bola lokal. Ada 20 klub berlaga di Liga I dan 20 klub berlaga di Liga II. Sementara sisanya masih bertengger di Liga III. “Munculnya kompetisi akan memacu sekaligus merangsang pertumbuhan atlet,” katanya.
Tidak sampai disitu, seiring banyaknya kompetisi atau liga, para pemain mulai melihat bahwa sepakbola ini bukan hanya sekedar hobi, tetapi juga industri.
“Sekali lagi, kami sampaikan terima kasih pada AMMAN atas perhatian pengembangan sepak bola hingga menyasar sepakbola wanita dan juga disabilitas,” imbuhnya.
Hal senada diutarakan Nadila (15) pemain sepakbola wanita Sumbawa Barat yang kini memperkuat Bonita FC siswi kelas VIII dari MTsN 1 Taliwang.
“Kami senang. Ada wadah bagi kami wanita bermain sepakbola. Artinya, ada liga khusus bagi wanita. Bagus untuk mengembangkan bakat,” demikian. (joN)