Kepala BPKAD Sumbawa Barat, Muhammad Yusuf. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Menjelang 15 hari lagi tutup buku keuangan daerah, serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumbawa Barat tahun 2024 masih belum maksimal.
“Melihat posisi serapan anggaran kita saat ini masih rendah karena berkisar pada angka 70an persen,” terang Kepala BPKAD, Muhammad Yusuf pada media, Senin 16 Desember 2024 diruang kerjanya.
Meskipun demikian, tambah Yusuf, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) optimis bahwa serapan atau realisasi belanja APBD akan meningkat drastis hingga 90an persen dalam beberapa hari kedepan menyusul pembayaran pengadaan barang dan jasa yang ada di organisasi perangkat daerah.
Sejauh ini, sambung mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) itu, masih banyak item pekerjaan fisik yang belum mengajukan pembayaran pekerjaan seperti di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Kesehatan ataupun OPD lainnya.
“Target kami 90an persen. Lagi pula, masih banyak proyek pembangunan yang sedang berjalan atau sudah rampung dan tinggal menunggu pembayarannya saja. Jadi, Insya Allah target kami akan terealisasi,” paparnya.
Ia menambah, tutup buku keuangan daerah untuk tahun 2024 ini ditetapkan pada 31 Desember 2024 mendatang. Terlebih lagi, informasi tersebut telah disampaikan ke semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD). “APBD Sumbawa Barat periode 2024 ini secara keseluruhan ±Rp. 2,4 triliun rupiah,” paparnya kembali.
Masih dari keterangan Yusuf, bahwa ada juga faktor lain yang ikut mempengaruhi hingga membuat serapan anggaran ini masih cukup rendah. Yakni, sempat dibekukan sementara untuk belanja bantuan sosial (Bansos) selama pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang baru saja usai.
“Penghentian sementara dilakukan menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) nomor: 800.1.12.4/5814/SJ tentang penundaan penyaluran bantuan sosial,” pungkasnya. (deP)