dr. Gus De Janardhana, Sp.PD saat memberikan pelayanan medis pada penderita HIV. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Tidak hanya menjadi pusat pengobatan, tetapi juga tempat yang selalu hadir untuk melayani kesehatan masyarakat. Berupaya menjadi rumah sakit yang memberikan harapan baru bagi penderita HIV dalam meraih kualitas hidup yang lebih baik.
Motivasi tersebut dipegang teguh oleh manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ Sumbawa Barat dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama kepada penderita HIV.
Dalam upaya memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat berkomitmen untuk menghadirkan pemeriksaan dengan konsep penegakan diagnosis, dan pengobatan yang komprehensif bagi penderita HIV.
“Kami siap memberikan pelayanan yang paripurna sesuai dengan kebutuhan pasien, terutama bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian khusus seperti penderita HIV,” ungkap Direktur RSUD Asy-Syifa’, dr. Carlof Sitompul M.MRS pada media, Rabu 18 Desember 2024.
Lanjut dr. Carlof menerangkan, bahwa HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel CD4 yang berfungsi untuk memproteksi tubuh dari infeksi. Jika tidak diobati, HIV ini akan menjadi-jadi dan dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah sehingga rentan terhadap infeksi berat dan komplikasi serius lainnya.
Namun, ujar Dirut RSUD itu, dengan pengobatan yang tepat dan teratur, penderita HIV dapat menjalani hidup yang normal dan sehat.
Lebih jauh lagi, dr. Carlof memaparkan bahwa penularan HIV terjadi melalui beberapa cara, seperti hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan orang yang terinfeksi, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah yang tidak aman, serta dari ibu hamil yang terinfeksi ke bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
“HIV tidak menular melalui sentuhan, pelukan, berbagi peralatan makan, atau kontak sehari-hari lainnya, sehingga penting untuk menghilangkan stigma yang salah ini terhadap penderita HIV,” ulasnya.
Pada RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat, ungkap pria berdarah Batak itu, layanan HIV dimulai dari tahap pemeriksaan awal yang melibatkan tes HIV melalui metode yang cepat dan akurat melalui tim medis berpengalaman. Rumah Sakit juga memastikan bahwa hasil pemeriksaan disampaikan dengan pendekatan yang profesional dan penuh empati. Konseling sebelum dan sesudah tes juga diberikan untuk memastikan pasien memahami setiap langkah yang dijalani.
“Penanganan pasien HIV di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat didukung oleh tenaga medis yang kompeten, termasuk Spesialis Penyakit Dalam, dr. Gus De Janardhana, Sp.PD,” ujarnya.
Ditempat yang sama, dr. Gus De Janardhana Sp.PD mengatakan bahwa penanganan HIV memerlukan pendekatan yang menyeluruh. Tidak hanya fokus pada pengobatan medis, tetapi juga memberikan edukasi dan pendampingan untuk membantu pasien menjalani hidup yang lebih berkualitas.
Selanjutnya, penegakan diagnosis dilakukan secara cermat dan ilmiah sesuai standar medis. Apabila hasil pemeriksaan menyatakan pasien positif HIV, RSUD Asy-Syifa’ akan merujuk pasien ke layanan perawatan dan pengobatan. Penanganan berfokus pada perawatan jangka panjang dengan terapi ARV (antiretroviral) yang efektif untuk menekan perkembangan virus dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Untuk mendukung pengobatan yang berkelanjutan, RSUD Asy-Syifa’ juga menyediakan fasilitas layanan yang ramah pasien dengan pendekatan holistik. Tim dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya bekerja sama memastikan pasien HIV mendapatkan pengobatan secara teratur serta mengedukasi terkait pencegahan penularan virus kepada keluarga dan lingkungan sekitar. Dengan demikian stigma terhadap penderita HIV pun diharapkan dapat berkurang melalui pemahaman yang benar di masyarakat.
“Layanan ini merupakan wujud nyata dari kehadiran kami sebagai rumah sakit yang peduli terhadap kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Kami ingin masyarakat Sumbawa Barat, termasuk penderita HIV, merasa aman dan nyaman saat menjalani pengobatan di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat,” tambah dr. Carlof,M.MRS kembali.
Terakhir, dengan adanya pelayanan paripurna ini, RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat membuktikan bahwa pihaknya tidak hanya menjadi pusat pengobatan, tetapi juga sebagai fasilitas kesehatan yang hadir untuk masyarakat. Melalui komitmen berbuat baik, RSUD Asy-Syifa’ terus berupaya menjadi rumah sakit yang memberikan harapan baru bagi penderita HIV dalam meraih kualitas hidup yang lebih baik. (aA)