![](https://penatenggara.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250103-WA00132.jpg)
Kepala Dinas Perikanan Sumbawa Barat, Noto Karyono S.Pi.,M.Si (kemeja putih) saat meninjau aktifitas penangkapan ikan. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Pemkab Sumbawa Barat melalui Dinas Perikanan kembali menggulirkan program asuransi nelayan tahun 2025. Program tersebut digulirkan sebagai upaya pemerintah dalam memberikan jaminan perlindungan atas resiko yang dialami individu nelayan.
Dengan adanya program tersebut akan memberikan suntikan semangat bagi teman-teman nelayan untuk melakukan aktifitas penangkapan sehingga dapat dilakukan secara keberlanjutan.
Dengan demikian, akan memicu terjadinya peningkatan produksi perikanan tangkap. Terlebih lagi memberikan peningkatan pendapatan serta kesejahteraan nelayan dan keluarganya sendiri.
“Tahun 2024 lalu program ini kita mulai. Tahun 2025 ini kita lanjutkan lagi,” terang Kepala Dinas Perikanan, Noto Karyono S.Pi.,M.Si pada media, Senin 6 Januari 2025.
Dalam program asuransi ini, terdapat 1001 nelayan yang didaftarkan. Kenapa para nelayan ini kita asuransi?, kita ketahui bersama bahwa profesi ini memiliki resiko yang cukup tinggi dan mengancam jiwa dan keselamatan. Sehingga, sambung Noto, kehadiran program ini memberikan rasa tentram dan nyaman bagi mereka saat melaut.
Lebih jauh Kepala Dinas Perikanan mengatakan, didalam petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan (Juknis-juklak) program tersebut telah diatur sampai dengan hal yang fatal. Jika teman-teman nelayan meninggal pada saat melakukan penangkapan ikan di laut, maka ahli waris akan menerima klaim asuransi sebesar Rp. 74.000.000,- ditambah lagi dua orang anak akan disekolahkan oleh pemerintah sampai tamat sekolah hingga jenjang perguruan tinggi meraih Strata IV. Jika meninggal dalam kondisi tidak bekerja atau melaut, maka ahli waris akan mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp. 40.000.000,- yang ditambah dengan dua orang anak akan disekolahkan sempai meraih Strata IV.
“Hal-hal demikian sudah diatur dalam Juklak-juknis program asuransi nelayan ini,” singkat mantan Kepala Bagian Pemerintahan pada Sekretariat Daerah (Setda) itu.
Ia menambahkan, bahwa asuransi yang digulirkan ini anggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dengan adanya program asuransi ini, memberikan pesan kepada nelayan betapa pentingnya mengikuti asuransi. “Kita ingin menumbuhkan kesadaran nelayan bahwa mengikuti asuransi itu penting dan bisa dilakukan secara mendiri,” pungkasnya. (aA)