Bus sekolah yang dapat di manfaatkan untuk antar-jemput siswa dan siswi sekolah. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa Barat melakukan penambahan armada angkutan antar jemput siswa-siswi sekolah.
Jika di kalkulasikan, jumlah bus sekolah di Sumbawa Barat saat ini sebanyak delapan unit yang melayani rute masing-masing.
“Tahun sebelumnya hanya tiga unit bus sekolah. Tahun 2024 lalu ada penambahan lima unit. Jadi jumlah keseluruhan delapan,” ungkap Sekretaris Dinas Dikbud, Akhiruddin Juliadi SKM.,M.Si pada media, Jum’at 10 Januari 2025.
Lima unit kendaraan yang baru ini, terang Sekretaris Dinas akan melayani rute yang telah ditetapkan. Bagi siswa yang menggunakan kendaraan ini, pihaknya memastikan bahwa tidak ada pungutan dalam bentuk apapun. Apakah itu dengan alasan maintenance (pemeliharaan), servis, operasional ataupun alasan lainnya.
“Semua gratis. Tanpa pungutan. Prihal ini juga telah kami sampaikan dan ingatkan kepada pengelolaan armada,” terangnya.
Apa yang kita lakukan ini, sambung Sekdis, merupakan kebijakan pemerintah dalam mendekatkan pelayanan pendidikan. Menurutnya, kehadiran dari kendaraan bus sekolah ini akan memberikan dampak terutama dalam meringankan beban wali murid serta menekan angka pengeluaran keluarga.
Dengan demikian, tidak ada lagi ruang bagi generasi Sumbawa Barat yang tidak pergi sekolah dengan alasan jauh ataupun tidak ada kendaraan.
Lebih jauh Sekdis Dikbud, bahwa lima unit kendaraan baru itu telah di operasionalkan pada awal tahun 2025 pasca libur akhir semester. Artinya, setelah pengadaan langsung digunakan. “Bukan hanya bagi siswa SD, SMP saja. Tetapi SMA/SMK sederajat berhak menikmati fasilitas itu untuk pergi ke sekolah-meskipun kewenangan SMA/SMK berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov),” terangnya.
Mengenai driver (pengemudi) dari kendaraan tersebut, Dikbud memastikan bahwa para driver telah memiliki lisensi dan pengalaman. Kenapa kami butuh atau memberdayakan orang profersional sebagai driver.? Karena yang memanfaatkan angkutan tersebut adalah siswa. Tentu ada hubungannya dengan keselamatan.
“Posisi driver ini cukup vital. Apalagi yang mereka bawa adalah anak-anak sekolah,” pungkasnya. (aA)