
Gedung baru perpustakaan KSB yang di bangun tahun 2024 dengan dana DAK sebesar 8,7 milyar. (Foto: waN)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Gedung baru perpustakaan Sumbawa Barat yang menelan biaya ±8,7 milyar segera dimanfaatkan.
Gedung dengan lantai II itu dibangun tahun 2024 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
“Segera kita manfaatkan. Sejumlah barang-barang seperti buku dan alat kantor telah kami drop secara perlahan,” ungkap Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan, Ibrahim pada media, Senin (13/1).
Sekalipun gedung tersebut terlihat megah melebihi kantor, gedung itu tidak bisa ditempati untuk ruang kesekretariat dinas. “Gedung itu khusus untuk perpustakaan dan layanan perpustakaan. Artinya, ruang buku, ruang baca serta layanan pinjam dan sebagainya,” terangnya.
Dengan adanya gedung baru ini, pihaknya berharap angka kunjungan semakin meningkat. Sampai saat ini, jumlah pengunjung yang paling mendominasi dari kalangan pelajar tahun 2019 – 2024 sebanyak 14.691. Angka kunjungan dari Mahasiswa sebanyak 5.314. Selanjut dari korps pegawai sebanyak 4.640. Dari TNI-Polri sebanyak 163 kunjungan. Untuk kategori umum sebanyak 3.566.
Untuk meningkatkan pengunjung atau pembaca di perpustakaan, harus dibarengi dengan buku atau referensi yang menarik serta didukung dengan ruangan yang representatif.
Sejauh ini, perpustakaan Sumbawa Barat masih kekurangan buku seperti buku bacaan anak-anak dan remaja. “Meskipun buku-buku itu masih kurang, bukan berarti buku-buku ilmu pengetahuan lainnya tidak penting. Semuanya penting. Hanya butuh ditambahkan saja,” jelas mantan Kepala Dinas Kominfo itu.
Pada media, Kadis Arpus mengungkap terima kasih dan apresiasi pada Perpus RI yang telah memberikan perhatian pada Sumbawa Barat. Karena teman-teman Perpus RI tidak hanya memberikan gedung, tetapi juga mengalokasikan anggaran sarana dan prasarana (Sarpras) perpustakaan senilai 455 juta lebih hingga pembiayaan pengadaan kelengkapan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang nilainya sebesar 299 juta lebih.
Lebih jauh Ibrahim, perpustakaan megah ini dibangun di pusat pemerintahan. “Selain angka kunjungan yang diharapkan naik, perpustakaan ini juga diharapkan menjadi centra literasi serta centra edukasi literasi untuk publik,” pungkasnya. (deP)