
Sekretaris Dinas Pertanian, Jamilatun usai diwawancarai media. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Cuaca ekstrem, angin puting beliung disertai hujan deras yang menerjang Sumbawa Barat membuat 704.53 hektar padi terdampak bencana alam.
Area padi yang paling luas terdampak terjadi di Kecamatan Taliwang seluas 375.01 hektar. Luasan tersebut bisa dikatakan hampir separuh dari jumlah luasan padi yang terdampak bencana alam. Selanjutnya, di susul oleh Kecamatan Seteluk dengan luasan 263.72 hektar.
Untuk Kecamatan Brang seluas 51 hektar luasan padi yang terdampak bencana alam. Sedangkan Kecamatan Brang Ene seluas 10.8 hektar, Kecamatan Maluk dan Sekongkang sama-sama dua hektar. Sementara untuk Kecamatan Jereweh dan Poto Tano tidak ada kejadian.
Demikian disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian, Suhadi melalui Sekretaris Dinas, Jamilatun pada media, Jum’at 14 Februari 2025 di ruang kerjanya.
Selain padi, terang Sekdis Pertanian, pihaknya juga mendata tanaman jagung yang ikut terdampak bencana alam. Luasan tanaman jagung yang paling terdampak bencana alam ialah Kecamatan Taliwang dengan luasan 119.6 hektar. Selanjutnya Kecamatan Seteluk seluas 10.5 hektar, Kecamatan Sekongkang seluas 10 hektar, Kecamatan Maluk seluas 2.85 hektar, Kecamatan Poto Tano seluas 3 hektar. Sementara untuk tiga kecamatan lainnya seperti Jereweh, Brang Ene dan Brang Rea tidak ada yang terdampak.
Lebih jauh Jamilatun mengatakan, bahwa total luasan jagung yang terdampak bencana alam ini luasnya mencapai 145.95 hektar. Jika akumulasikan secara menyeluruh area padi dan jagung yang terdampak, maka luasannya mencapai 850.48 hektar.
“Ini masih data sementara. Belum valid karena teman-teman dari dinas juga tengah melakukan validasi pendataan di lapangan,” imbuhnya.
Kendati tanaman pangan ini terdampak bencana alam, tidak bisa dipastikan bahwa tanaman ini akan gagal tumbuh ataupun gagal panen. “Kami dari dinas akan melakukan pendataan kembali setelah 4 s/d 5 hari pasca bencana untuk mengidentifikasi mana luasan tanaman yang tidak bisa diselamatkan dan mana luasan yang masih ada harapan untuk tumbuh hingga panen,” papar Sekdis Pertanian. (deP)