
Nampak peserta Junior Life Safing saat mengikuti materi praktek di lapangan yang dipandu oleh instruktur. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Komitmen PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) terhadap sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan) patut untuk diapresiasi. Karena, selain menyentuh obyek wisata secara langsung, perusahaan juga memberikan sentuhan lain berupa peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya dengan pengenalan Junior Life Saving kepada anak-anak.
Dalam menyukseskan Junior Life Saving ini juga, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan tembaga itu menggandeng organisasi Balawista, Badung Bali.
“Sebagai bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), AMMAN menyiapkan dan meningkatkan SDM merupakan salah satu inisiatif PPM dari pilar sustainable tourism,” ungkap Aji Suryanto selaku Senior Manager Social Impact AMMAN.
Menurutnya, Junior Life Saving ini merupakan upaya perusahaan dalam memberikan pengenalan kepada anak-anak tentang bagaimana menjaga keselamatan diri saat berada di dalam air.
Program atau kegiatan ini dirancang untuk memberikan keterampilan dasar dalam keselamatan air, teknik penyelamatan diri sendiri dan korban, serta pertolongan pertama. Melalui pelatihan intensif, anak-anak yang mengikuti pelatihan diharapkan mampu mengembangkan pemahaman tentang kondisi pantai, keterampilan penanganan darurat, kerja sama tim, kepercayaan diri dalam mengambil tindakan yang cepat dan tepat di situasi kritis.

Lebih jauh lagi, AMMAN juga mendukung Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mempromosikan kegiatan di air semenjak dini melalui penyusunan buku Panduan Dasar Kegiatan Ekstrakurikuler Surfing di KSB “Surfing Masuk Sekolah”, yang kemudian ditetapkan melalui SK Bupati KSB tahun 2024 nomor 100.3.3.2 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Dasar Pelaksana Kegiatan Ekstrakurikuler Surfing di Kabupaten Sumbawa Barat. Satuan pendidikan di dalam SK adalah beberapa sekolah yang dekat dengan pantai, seperti SDN Jelengah, SMPN 1 Sekongkang, SMPN 1 Maluk dan SMPN 2 Jereweh.
“Sebagai tindak lanjut dari kegiatan surfing masuk sekolah dan untuk mencegah/meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam wisata bahari, maka AMMAN mengadakan pelatihan Junior Life Saving yang dilakukan oleh mitra pelaksana Balawista Badung, Bali. Pelatihan dilakukan selama 4 hari (17-20 Februari 2025) yang diikuti oleh 40 peserta usia 10-17 tahun,” terangnya.
AMMAN juga melakukan berbagai inisiatif berkelanjutan dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Inisiatif ini mencakup pengembangan kapasitas masyarakat, agar dapat memaksimalkan kesejahteraan dan potensi sumber daya manusia dan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Sustainable Tourism fokus pada pengembangan program yang mendukung terbentuknya ekosistem dan destinasi pariwisata yang berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai alternatif industri pengganti tambang di masa depan. Program yang dijalankan menargetkan masyarakat dan potensi destinasi wisata di sekitar wilayah operasional tambang untuk mengembangkan KSB dengan perekonomian dinamis yang menganut prinsip pembangunan berkelanjutan dengan tujuan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dan berkualitas bagi masyarakat di sektor pariwisata dan pendukungnya.
KSB memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, khususnya di wisata pantai, wisata bahari, olahraga air, ekowisata dan petualangan alam yang didukung dengan kekayaan budaya. AMMAN menyadari pentingnya mendukung pertumbuhan sektor pariwisata untuk menopang ekonomi lokal untuk memberikan peluang bagi masyarakat di luar sektor tambang. “Masyarakat KSB mulai menyadari bahwa pariwisata dapat menjadi prioritas yang berpotensi memberikan penghidupan menjanjikan di masa depan. Pariwisata berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas,” paparnya.
KSB semakin dikenal sebagai salah satu tempat selancar terbaik di dunia (premium surfing spot). Kalangan peselancar internasional menganggap KSB sebagai “hidden gem” yang memiliki banyak pantai indah dan ombak terbaik untuk surfing sepanjang tahun. Pariwisata mulai berkembang karena datangnya wisatawan untuk berlibur, menikmati pantai dan berselancar. Komunitas peselancar lokal pun mulai bermunculan.
“Di bawah Pilar Sustainable Tourism, AMMAN menjalankan Blue Program untuk salah satunya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal dalam water safety (keamanan di air), pertolongan pertama dan olahraga air,” ujarnya.
Tinggal di daerah pantai dikelilingi oleh laut, maka semenjak dini, anak-anak KSB sudah harus dibiasakan cinta dan terbiasa dengan kegiatan bahari yang dilakukan secara bijak dan bertanggungjawab, serta pentingnya melestarikan pantai dan laut. Di masa depan, banyak peluang ekonomi yang harus dimanfaatkan secara maksimal dan aman, seperti mengelola usaha pariwisata, penjaga pantai, instruktur selancar, SDM bidang hospitality yang kesemuanya memiliki nilai tambah jika menguasai keterampilan water safety, pertolongan pertama dan dasar penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
Terakhir, ia menambahkan bahwa AMMAN juga kedepannya akan menggelar pelatihan serupa untuk kategori dewasa Life Saving batch ke IV dan rencananya akan digelar pada Juni 2025 mendatang.

Mewakili Balawista Bali, Ni Putu Yulia Mawarisma mengatakan, dalam menyukseskan kegiatan ini pihaknya melibatkan lima instruktur berpengalaman. “Materi ajar dari kegiatan ini mengacu kepada kurikulum organisasi International Life Saving yang tentunya disesuaikan dengan umur dari peserta pelatihan,” terangnya.
Dengan mengikuti kegiatan ini, sambung Mawarisma, peserta pelatihan akan mendapatkan pemahaman mengenai keselamatan di air. Selanjutnya, menambah wawasan atau pengetahuan pertolongan pertama dengan mengacu kepada Teknik CPR dan penanganan cedera dan luka ringan. “Melalui kegiatan ini, adik-adik peserta dapat meningkatan kebugaran fisik, kekuatan dan kelincahan melalui latihan fisik.
Ditempat yang sama, Nyoman Yudana selaku salah satu instruktur pelatihan menjelaskan bahwa ada berbagai metode yang diajarkan selama pelatihan. Salah satunya perlindungan diri jika anak-anak berada di air.
“Adik-adik peserta ini cukup antusias mengikuti pelatihan bahkan mereka meminta agar pelatihan ini ditambah waktunya,” terang Nyoman Yudana.
Mereka diajarkan mengenai teknik dasar penyelamatan di air secara aman dan efektif, individu dan tim, termasuk penggunaan alat (rescue board dan pelampung), penanganan korban panik, dan protokol respon darurat. Muaranya ialah agar mereka memiliki keterampilan
Sementara itu, Tiana Mariam Halinka yang merupakan peserta Junior Lifesaving dari SDN 3 Sekongkang mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut. Selain mendapatkan teman baru, yang paling penting ialah mendapatkan pengetahuan tentang keselamatan di air.
“Bersyukur ada pelatihan ini sehingga kami anak-anak bisa paham bagaimana saat berada di dalam air,” ujarnya.

Ditempat yang sama, M. Ikrom murid SDN Jelengah mengaku seru mengikuti kegiatan ini karena menambah wawasan mengenai keselamatan di air, terlebih dirinya seorang atlet peselancar yang pernah mengikuti lomba surfing di Bali tahun 2024 untuk kelompok umur U-10.
“Bagus kak. Apalagi ini pengenalan untuk anak-anak seusia kami,” pungkasnya.(deP)