
Ilustrasi pembangunan jaringan irigasi. (Foto: ist)
PenaTenggara.com (Sumbawa Barat) – Sebanyak Rp 12 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik yang di transfer oleh pemerintah pusat untuk penanganan irigasi di Kabupaten Sumbawa Barat, di pangkas.
Pemangkasan dana tersebut merupakan bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto mengenai efisiensi anggaran.
“Tahun ini, Sumbawa Barat mendapatkan DAK Fisik sebanyak Rp 18 milyar. Tersisa tinggal Rp 6 milyar setelah Rp 12 milyar DAK irigasi terpangkas,” ungkap Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Ari Hadiarta pada media, Jumat (14/3).
Sementara, DAK 6 milyar yang tersisa itu nantinya akan dikelola oleh Dinas PUPR melalui Bidang Cipta Karya untuk DAK Air Minum sebesar Rp 4,3 milyar dan sisanya lagi Rp 1,7 milyar dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk DAK Pendidikan Dasar.
Ari menambahkan, terjadinya pemangkasan ini merujuk kepada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025 menjadi dasar aturan dengan target penghematan sebesar Rp 306,7 triliun, termasuk pemangkasan belanja kementerian/lembaga dan transfer ke daerah. Serta Keputusan Menteri Keuangan (PMK) nomor 29 Tahun 2025 tentang penyesuaian rincian alokasi TKD menurut provinsi/kabupaten/kota tahun anggaran 2025 dalam rangka efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun 2025.
“Artinya, pemangkasan ini bukan hanya terjadi di KSB, tetapi terjadi juga di daerah lain,” terangnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas PUPR Sumbawa Barat, Ahmad Safwan ST mengatakan, meskipun anggaran DAK Irigasi ini terpangkas, pihaknya masih memiliki alternatif lain yang dapat dikelola untuk membangun atau pemeliharaan jaringan irigasi.
“Tahun ini, kurang lebih Rp 4 milyar dari APBD yang akan dikelola untuk menyentuh jaringan irigasi. Selain itu, ada juga pembangunan bronjong pengaman tebing agar tanah tidak tergerus oleh derasnya terjangan air,” beber Safwan.
Pada media, Safwan menambahkan bahwa jaringan irigasi yang rencananya di bangun tahun ini lokasinya tersebar. “Irigasi ini memiliki peran yang penting sebagai sarana guna memperlancar pendistribusian air dari hulu ke hilir untuk kebutuhan tanam petani. Terlebih lagi, irigasi merupakan salah satu instrument yang tidak bisa di pisahkan dalam mendukung astacita pemerintah yakni ketahanan pangan,” pungkas Safwan. (deP)