Nampak cairan Lindi TPA Batu Putih yang telah rusak
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Batu Putih, Kecamatan Taliwang cukup memprihatinkan. Pasalnya, saluran lindi dan gas metan rusak.
“Kerusakan terhadap fasilitas penting tersebut sudah terjadi sejak lima tahun silam dan belum ada penanganan lanjutan. Kami khawatir, jika lima tahun kedepan fasilitas tersebut tidak kunjung diperbaiki akan berdampak pada ledakan metan dan kebakaran yang cukup parah,” ungkap Kepala UPTD Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Saiful Muslimin, SE pada media via seluler, Selasa (1/2).
Untuk menormalkan kembali fungsi TPA Batu Putih itu, sambungnya UPTD Persampahan membutuhkan anggaran Rp 22 miliar. Kendati demikian, kebutuhan anggaran tersebut belum termasuk dalam kebutuhan anggaran perbaikan armada lainnya yang rusak seperti Excavator dan Becho Loader.
Mantan Lurah pada Kelurahan Telaga Bertong itu menambahkan, jika kondisi dibiarkan berlarut, maka aset persampahan ini hanya akan mampu bertahan empat tahun. Apalagi sampah pasti akan tetap menumpuk karena minimnya pengolahan yang dilakukan.
“Dua sarana penunjang tersebut bisa diperbaiki karena dampaknya sangat buruk jika di biarkan,” harapnya.
Pada media, Ia juga menyinggung mengenai armada pengangkutan dari 27 unit kendaraan roda tiga, dua truk dan satu ambrol, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Di perburuk lagi dengan nihilnya peremajaan yang dilakukan karena kendala anggaran.
Terakhir, beber Eful-akrabnya pria ini disapa, capaian STBM yang tuntas saat ini akan menjadi naif ketika masih ada sampah yang tidak tertangani.
“Kami berharap anggaran untuk penanganan sampah bisa lebih maksimal, apalagi kita sudah mendeklarasikan tuntas lima pilar STBM. Sehingga akan sangat naif jika sampah masih ditemukan berserakan tidak terangkut,” pungkasnya. (deP)