Nampak petani menggunakan pupuk subsidi Urea untuk mendukung pertumbuhan padi
Foto: ist
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat mengklaim bahwa petani tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan pupuk subsidi pada Musim Tanam I ini.
“Kami intens turun lapangan melakukan pemantauan dan hingga saat ini tidak ada keluhan soal pupuk,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Suhadi SP melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Idrus pada media, Senin (7/2) .
Dikatakannya, ketersediaan pupuk di gudang distributor hingga pengecer menjadi jawaban mengapa tidak ada keluhan. Apalagi, sambung Idrus, kuota pupuk kita terutama Urea mengalami peningkatan yang tahun 2021 lalu sebanyak 9.226 ton kini menjadi 10.518 ton. Begitu juga dengan SP-36 yang tahun 2021 lalu sebanyak 10 ton kini menjadi 12 ton di tahun 2022.
“Dari sekian jenis pupuk subsidi, Urea paling dominan di buru petani untuk mendukung pertumbuhan padi,” bebernya.
Terkait kuota pupuk subsidi untuk Sumbawa Barat tahun anggaran 2022 ini, Pemprov NTB mengalokasikan 97 ton untuk Pupuk ZA, NPK sebanyak 2.208 ton, Organik Granul sebanyak 712 ton dan Organik cair sebanyak 451 liter.
“Semoga dengan pupuk yang teralokasikan ini, kebutuhan pupuk petani tercukupi dan diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi,” imbuhnya.
Disinggung soal keberadaan Kartu Tani sebagai media penebusan pupuk subsidi, Ia menjawab diawal-awal sempat ada kendala karena server. Tapi itu semua, Alhamdulillah sudah berjalan lancar.
“Selain data di server, ada juga data manual sebagai pendamping mengenai besaran tiap petani mendapatkan pupuk,” pungkasnya. (deP)