Suharno S.Sos ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/4) kemarin.
Foto; deP
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) Sumbawa Barat intens memantau 17 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang diketahui belum memiliki pekerjaan tetap.
Mereka saat ini berada di Kecamatan Maluk dan masuk ke tanah Pariri Lema Bariri mencari kerja.
“Mayoritas mereka China dan rata-rata memiliki dokumen Keimigrasian. Kendati demikian, aktifitas mereka di monitor khusus untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan,” ungkap Kepala Kesbangpol, Suharno S.Sos pada media, Senin 4/4).
Hingga saat ini, 17 TKA tersebut masih ngambang dan belum memiliki pekerjaan tetap. Dengan demikian, pengawasan terhadap TKA ini dilakukan untuk memastikan kondusifitas wilayah dan negara tetap aman terlebih memastikan keberadaan mereka tidak akan mengganggu kondusifitas wilayah.
“Pelaksanaan pengawasan terhadap mereka TKA dilakukan secara ketat dengan melibatkan aparat dan juga masyarakat sekitar,” bebernya.
Lebih jauh Suharno menerangkan, kedatangan TKA asal China ini akan tetap diwaspadai terutama menjelang pembangunan smelter di Kecamatan Maluk. Jangan sampai keberadaan mereka mengancam para pekerja lokal dalam mendapatkan pekerjaan. Bahkan, sambungnya pagi, tidak menutup kemungkinan jumlah TKA di KSB akan terus bertambah seiring dengan beroperasinya smelter kedepan.
Nah, bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan jasa tenaga kerja asing, terlebih dahulu merekap jumlah kebutuhan yang dituangkan dalam rencana penggunaan tenaga kerja asing.
“Sejatinya seperti itu. Nah, kaitan dengan yang 17 orang TKA ini, kami inten mematau dan berkoordinasi dengan Imigrasi,” pungkasnya. (deP).