Nampak 68 Jamaah Haji KSB yang di terima di Masjid Agung Darussalam, Rabu (3/8) siang tadi oleh pemerintah setempat. (Foto ;ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dalam rangka mencegah penyebaran Covid -19 yang kasusnya kian menanjak di kota-kota besar, anggota DPRD Sumbawa Barat, Merliza Jawas S.Sos mengingatkan kepada 68 jamaah haji yang telah menginjakkan kaki di tanah Pariri Lema Bariri untuk melakukan isolasi mandiri.
Hal tersebut dianggap penting lantaran penyebaran dan penularan Covid -19 cukup mudah.
Mengingatkan kembali kepada mereka yang baru tiba dari tanah suci itu, terang Merliza, sejalan dengan permintaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dimana mereka wajib melakukan isolasi mandiri (isoman) selama tujuh hari meski telah menjalani berbagai tes. Karena, sambungnya, bisa saja jamaah terpapar penyakit ditengah perjalanan.
“Alhamdulillah, tadi saat penyambutan jamaah di Masjid Agung, kondisi semuanya sehat. Tetapi, jamaah wajib menjalani karantina selama tujuh hari dan dievaluasi oleh dinas terkait selama 21 hari kedepan apakah ada gejala-gejala pascakepulangan Arab Saudi karena bukan hanya Covid-19, tapi ada yellow fever (demam kuning) dan meningitis yang harus diawasi,” bebernya pada media.
Ia menambahkan, mengutip dari data Kemenkes RI dari 9.551 haji yang telah kembali ke Indonesia, sebanyak 14 jamaah haji dinyatakan positif Covid-19 dan seluruhnya bergejala ringan. Oleh karena itu, tegasnya, isolasi mandiri ini penting.
Politisi dari partai Gerindra itu juga berharap, agar jamaah yang positif Covid -19 itu tidak masuk dalam kontrak tracking dengan jamaah haji asal Sumbawa Barat
Terakhir, salah satu Srikandi DPRD KSB itu meminta jamaah haji untuk tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang bergizi, dan jaga kebersihan diri setibanya jamaah di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.
“Harus di antisipasi untuk kemuliaan bersama,” harapnya. (deP)**