PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat bergerak cepat mengambil langkah antisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di tanah Pariri Lema Bariri.
“Dari 10 kabupaten/kota di NTB, sudah beberapa ternak terpapar PMK. Atas dasar itu, Pemda menutup sementara keluar-masuk hewan berkuku belah,” ungkap Kadis Pertanian, Suhadi SP pada media, Sabtu 6 Agustus 2022 via selular.
“Penutupan itu dilakukan untuk mencegah penularan PMK di Sumbawa Barat,” terangnya lagi.
Adanya kebijakan penutupan ini, Sumbawa Barat tetap berada dalam zona hijau. Lebih-lebih, kebijakan itu untuk menjaga agar ternak-ternak di Sumbawa Barat tetap sehat dan jauh dari penyakit.
“Kami akan berkoordinasi dengan Kepolisian, Kodim 1628/SB dan pihak terkait lainnya untuk menindak dan mencegat setiap kendaraan yang muat ternak dengan tujuan Sumbawa Barat,” terangnya seraya menegaskan termasuk kerbau kerapan untuk pelestarian adat budaya.
“Saat ini, kami tengah melalukan rapat koordinasi menyikapi PMK bersama teman-teman dokter hewan dan unsur lainnya yang terlibat untuk mencegah PMK masuk ke daerah kita,” pungkas Suhadi. (deP)