Pose bersama managemen PT. AMNT, Pemda KSB bersama peserta pelatihan Bije Jari Foundations saat pelatihan batch I. (Foto :ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Industri pariwisata di Nusa Tenggara Barat kian bergairah. Pasalnya, dua event internasional yaitu MotoGp di Mandalika, Lombok Tengah dan MXGP di Samota, Kabupaten Sumbawa sukses di gelar.
Berkat keberhasilan event tersebut, sektor kepariwisataan dan turunannya menjadi ikut menggeliat.
Berangkat dari hal itu, perusahaan tembaga dan emas, PT. AMNT yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa Barat bersama Bije Jari Foundation menyiapkan tenaga turunan pariwisata yang nantinya dapat berperan di perhotelan.
“Alhamdulillah, kemitraan kami dengan Bije Jari Foundation masih terpelihara dengan baik dan di tahun 2022 ini menargetkan 255 tenaga perhotelan untuk dilahirkan,” ungkap Ananta Wasesa, Manager Corporate Communication PT. AMNT pada media saat menyampaikan sambutan, Selasa (23/8).
Dikatakannya, Bije Jari Foundation merupakan lembaga mitra dari perusahaan yang berperan dalam menyiapkan tenaga-tenaga perhotelan profesional yang nantinya lulusan Bije Jari berhasil mendapatkan kesempatan kerja di hotel berskala nasional dan juga internasional.
“Tenaga perhotelan banyak dibutuhkan. Untuk itu, mereka harus dilatih agar dapat diandalkan dalam bekerja,” bebernya.
Pola kemitraan ini, terang Ananta muaranya kepada pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk peduli perusahaan.
Sementara itu, mengawali sambutannya Owner Bije Jari Foundation Dedi Soehardie RS mengatakan, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada operator Batu Hijau PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) atas kemitraan yang telah terbangun.
Kemitraan ini, menurut Dedi ibarat sebuah sebuah kepercayaan dan amanat yang mesti dijaga. Apalagi, sambungnya, kemitraan ini tengah berjalan di periode kontrak kedua. Untuk itu, orang-orang yang pernah mendapatkan bekal pelatihan dari lembaga ini harus menjadi orang handal di bidangnya.
Nah, tahun 2022 Bije Jari Foundations, sambung, kembali menyelenggarakan pelatihan untuk tenaga skill gelombang ketiga untuk housekeeping, culinari, barista dan waiter. Empat bidang tersebut, banyak dibutuhkan oleh hotel-hotel baik yang ada di wilayah Sumbawa dan juga Lombok.
“Ada lima kali pelatihan yang kita gelar kedepan. Tiap edisi pelatihan beranggotakan 37 orang. Jadi, totalnya 185 orang,” beber pria berdarah Desa Kertasari itu.
Lebih jauh Dedi menegaskan, bahwa melalui wadah tersebut pihaknya tidak membatasi bagi siapa pun itu. Selama memiliki keinginan untuk mau belajar dan siap bekerja keras, lembaga terbuka untuknya.
“Bije jari diartikan sebagai kata keluarga, teman, sahabat. Jadi, tidak ada yang istilah underestimate,” tegasnya seraya mengatakan bahwa semuanya memiliki porsi hak yang sama untuk mau maju dan berkembang.
Terakhir, gugah Dedi, selama kita siap untuk berproses, maka hasilnya nanti tidak akan mengkhianati proses. Bije Jari Foundation dan PT. AMNT ingin memberikan yang terbaik untuk putra-putri daerah.
“70 orang dari alumni pelatihan gelombang I dan II yang digelar oleh Bije Jari dan PT. AMNT saat ini sudah bekerja di berbagai tempat. Artinya, mereka sudah menikmati hasil atas proses yang mereka lewati,” pungkas pria yang tengah mengambil doktoral kepariwisataan itu.(deP/Adv)