Kepala Dinas Parpora KSB, Drs. Burhanuddin usai memberikan keterangan pada media. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Kurang lebih satu bulan lagi, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB ke – XI di gelar pada 18 s/d 26 Februari 2023 mendatang.
Guna menyukseskan event tersebut, 10 kabupaten/kota telah mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik.
Selain atlet, segi anggaran juga memiliki peranan penting demi suksesnya acara tersebut.
Pengurus hingga atlet cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dalam pergelaran dapat bernapas lega. Pasalnya, KONI Cabang Sumbawa Barat mendapatkan dana hibah dari pemerintah setempat yang cukup fantastis. Tak tanggung-tanggung, Rp. 3,5 milyar tersedot dari kantong APBD tahun 2023.
“Betul. Ada anggaran yang disiapkan untuk membiayai Porprov,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora), Drs. Burhanuddin.
Ditemui diruang kerjanya, Selasa 10 Januari 2023, Mantan Kadis Kominfo itu membeberkan dana hibah itu tidak serta merta dicairkan begitu saja. Melainkan, pihak ketiga yang dalam hal ini KONI terlebih dahulu menyerahkan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang tentunya disesuaikan dengan jumlah biaya yang ada.
“Dana hibah tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan dan pembinaan serta kebutuhan Porprov lainnya,” imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris KONI Sumbawa Barat Mars Anugerainsyah S.Hut.,M.Si mengatakan bahwa dalam menyukseskan pesta olahraga tersebut, PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sebagai perusahaan yang berinvestasi di tanah Pariri Lema Bariri berencana turut memberikan supporting anggaran ± Rp. 1 milyar.
“Jika digabungkan dua sumber anggaran itu, maka jumlahnya Rp. 4,5milyar,” ujarnya.
Pada Porprov tahun ini, kontingen Sumbawa Barat mengirim 615 orang yang semuanya tersebar di 29 Cabang Olahraga (cabor) termasuk official dan atlet.
Lebih jauh Ren-akrabnya pria ini disapa menambahkan terdapat 35 cabor yang di pertandingkan oleh panitia pelaksana.
Nah, Sumbawa Barat tidak mengikuti enam mata cabor lantaran kepengurusannya belum ada. Sebut saja Triathlon, kurash, sepatu roda, petanque, muaythai, kempo dan drumband.
Lebih jauh Rein, dia menyadari bahwa pembinaan atlet olahraga bergengsi tingkat provinsi dengan menggunakan dana tersebut memang cukup minim. Walaupun demikian, dirinya tetap berharap para atlet dapat memberikan prestasi yang membanggakan bagi daerah.
Disingung mengenai reward bagi atlet yang berprestasi, Sekretaris KONI itu menjawab, pihaknya akan membahas hal tersebut dalam waktu dekat secara internal.
“Menyangkut reward akan di bahas beberapa hari kedepan sebelum bertolak ke Mataram,” pungkasnya. (deP)