PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Petani padi Kabupaten Sumbawa Barat mulai ribut berbicara soal harga gabah. Pasalnya, mereka di selimuti rasa trauma sebagaimana tahun sebelumnya lantaran harga beli gabah di panen raya perdana anjlok.
Beberapa wilayah tanam padi di tanah Pariri Lema Bariri saat ini telah melakukan panen parsial dan petani mendapatkan keuntungan karena harga beli gabah naik sedikit melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Kalau panen parsial, harga gabah terbilang aman. Yang paling mengerikan ialah biasanya di saat panen raya berlangsung, harga beli gabah petani anjlok,” ungkap Nurjannah, anggota DPRD Sumbawa Barat pada media, Senin (6/2) tadi.
Harga yang anjlok, ini harus menjadi perhatian pemerintah. Apalagi, tambah Nurjannah, panen raya sendiri di prediksi terjadi pada minggu ke empat bulan Februari hingga Maret mendatang.
Guna menjawab rasa trauma masyarakat petani terhadap harga gabah, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mendorong terbentuknya Satuan Tugas (Satgas) harga gabah selama musim panen. Terlebih, bahwa HPP Gabah mengacu kepada Permendag no.24 tahun 2020.
“Kami berharap kepada pemerintah daerah mengattensikan hal ini. Jangan sampai harga gabah di saat panen perdana nanti membuat petani malah menjerit,” terangnya seraya mengatakan dana pengamanan Harga Dasar Gabah (HDG) yang dialokasikan sebesar Rp. 2 milyar itu harus dimaksimalkan.
Lebih jauh Nurjannah, pihaknya juga meminta kepada Pemda untuk segera melakukan rapat koordinasi lintas sektoral bersama mitra membahas soal harga beli gabah.
Wajar petani menjerit soal harga karena biaya yang dikeluarkan besar. Mulai dari persiapan lahan, penyemaian, menanam, pemeliharaan yang menggunakan pestisida dan juga pupuk hingga pada sewa buruh saat panen. Semua itu, sebutnya membutuhkan biaya besar.
“Lantas, saat panen, petani di hadapkan dengan harga yang diibaratkan besar pasak daripada tiang. Apakah iya?,” tanyanya.
Terakhir, ujar salah satu srikandi DPRD Sumbawa Barat itu mengatakan, bahwa pihaknya berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Pemda mengenai persiapan panen raya dan juga soal harga.
“Banyak hal yang akan kami bahas dan ini menyangkut soal kemaslahatan dan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (deP)