Salah satu atraksi peserta untuk bidang seni pertunjukan tari diacara FLS2N, Tiangnam, Kecamatan Taliwang. (Foto: yudi)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumbawa Barat menggelar Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kabupaten.
Festival yang dipusatkan di Taman Tiangnam itu diikuti oleh hampir seluruh jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta.
Dari enam kategori yang dilombakan, pertunjukan seni tari dan nyanyi paling dominan peserta. Sedangkan untuk kategori kreasi musik, pantomim, kreatifitas musik dan ansamble musik sepi peserta.
Adapun sekolah yang mengikuti seni tari ialah, SMPN 1 Brang Rea, SMPN 3 Taliwang, SMP IT Harapan Bunda, SMPN 1 Sekongkang, SMPN 1 Poto Tano, SMPN 1 Taliwang, SMPN 1 Brang Ene, SMPN 2 Sekongkang, SMPN 6 Taliwang, SMPN 3 Satap Jereweh, SMPN 1 Jereweh, SMPN 4 Taliwang, SMPN 1 Seteluk, SMPN 1 Maluk dan SMPN 3 Poto Tano.
Untuk menyanyi solo diikuti oleh SMPN 1 Taliwang, SMPN 1 Seteluk, SMPN 2 Sekongkang, SMPN 1 Maluk, SMPN 8 Taliwang, SMPN 4 Poto Tano, SMPN 3 Taliwang, SMPN 1 Jereweh, SMPN 1 Brang Ene, SMP Buin Batu, SMPN 1 Brang Rea, SMPN 4 Seteluk dan SMPN 4 Taliwang.
Pantomim diikuti oleh SMPN 1 Seteluk, SMP Buin Batu, SMPN 3 Taliwang dan SMPN 1 Poto Tano. Sedangkan Kreasi Musik hanya diikuti oleh SMPN 1 Jereweh. Kreatifitas Musik diikuti oleh SMPN 3 Taliwang dan Ansamble Musik diikuti oleh SMP Buin Batu.
“Sekolah-sekolah yang tahun ini tidak ikut berpartisipasi, tahun depan harus ikut,” ungkp Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Khusnarti S.Pd saat membuka kegiatan, Senin (5/6).
Menurutnya, FLS2N ini merupakan wadah berkreasi dengan menampilkan karya kreatif dan inovatif peserta didik dengan mengedepankan sportivitas dalam pengembangan diri secara optimal.
Bukan soal menang, lantas akan diikut sertakan dalam kegiatan FLS2N tingkat provinsi. Namun yang lebih penting dari itu adalah mengembangkan bakat sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.
Setiap orang, memiliki kelebihan dan kekurangan. Kadang, ada peserta didik yang juara mata pelajaran, tapi kadang dia kurang mahir di kegiatan kekstrakurikuleran. Kadang juga, pintar di pelajaran sejarah, tetapi kurang mahir di bidang musik. Dan seterusnya.
“Kami berharap kepada kepala sekolah agar ini menjadi attensi,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Kadis Dikbud itu juga menyentil soal perpisahan. Di acara perpisahan, menampilkan kreatifitas anak juga boleh.
“Perpisahan itu boleh. Asal, jangan membebani wali murid apalagi merogoh kocek uang kantong yang besar. Yang sedarhana saja dan sesuai koridor,” bebernya.
Terakhir, mantan Camat Brang Rea itu menjelaskan bahwa pihaknya sengaja menggelar event tersebut di ruang terbuka agar membawa dampak ekonomi bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Tadinya, kami rencanakan di Aula dinas. Tapi, setelah beberapa masukan dan pertimbangan, agenda di laksanakan di tempat ini (Taman Tiangnam,red),” pungkasnya.
Selain bidang seni pertunjukan, FLS2N juga memperlombakan bidang seni rupa yang teknisnya menggambar media offline dan menggambar secara online.
“Untuk seni rupa, kegiatannya sudah rampung dan tinggal diumumkan saja,” pungkasnya. (deP)