Momentum Apel Syukur ke-IX 2023, Wabup Serahkan Bantuan Kaki Palsu dan Uang Untuk Kemiskinan Ekstrem
Redaksi
2 min read
Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST menyambangi penerima bantuan kaki palsu. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Bertempat di halaman Graha Fitrah, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST menyerahkan bantuan berupa sembakau, kaki palsu dan juga uang perlindungan bagi warga miskin ekstrem.
Penyerahan itu dilakukan usai pelaksanaan Apel Syukur ke-IX pada Rabu, 20 September 2023.
Untuk diketahui, sebanyak 1.701 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Sumbawa Barat akan mendapatkan uang perlindungan dengan indeks Rp. 600.000,-/bulan dan akan diterima selama enam bulan.
Bantuan sosial untuk keluarga miskin ekstrim di Kabupaten Sumbawa Barat itu dihajatkan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga miskin ekstrem melalui peningkatan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial, perlu program perlindungan sosial yang terencana, terarah, dan berkelanjutan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin ST dalam arahannya saat menjadi inspektur upacara menegaskan, bahwa saat ini Sumbawa Barat merupakan salah satu kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat yang dianggap berhasil dalam menurunkan angka stunting.
Meski kita Sumbawa Barat ini berada pada persentase angka terendah di NTB dalam penurunan angka stunting yaitu 7,64 ℅, akan tetapi, terang Wabup kita ini masih memiliki tanggungjawab untuk menurunkan angka stunting hingga titik nol.
“Kami meminta kepada teman-teman pejabat untuk tetap proaktif dalam mengawasi program penuntasan stunting,” bebernya.
Lebih jauh Wabup, pihaknya meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tetap turun lapangan mengawasi secara langsung program pengentasan dan penuntasan stunting.
“Tugas atau beban kerja yang telah diberikan yaitu melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap posyandu gotong royong agar dapat dilaksanakan dengan baik,” harapnya seraya mengatakan melakukan pengawasan pemberian makanan agar tepat sasaran, dan melakukan kerjasama lintas sektoral dalam penanganan stunting. (deP)
