
Nampak bayi yang lahir kurang berat badan di rawat di ruang MICU di RSUD Asy-Syifa’. (Foto: ist)
Berita ini Kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) –Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa’ dapat melakukan penanganan pada bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Berat Badan Lahir sangat Rendah (BBLSR).
“Bayi BBLR tersebut dirawat di ruang NICU di lantai I,” ungkap Dirut RSUD Asy-Syifa’ dr. Carlof Sitompul pada media, Minggu, 15 Oktober 2023.
dr. Carlof-akrabya disapa mengatakan saat ini terdapat bayi BBLR dan BBLSR tengah mendapatkan pelayanan dan perawatan yang komprehensif serta membutuhkan perlakuan dan penanganan khusus. Bayi akan diserahkan dan perbolehkan pulang bersama keluarga apabila peningkatan berat badan pada bayi sudah terpenuhi.
Meskipun sudah bisa pulang ke rumah, terang Dirut RSUD Asy-Syifa’, bayi yang lahir tidak sesuai bobot itu tetap akan dipantau oleh pihak rumah sakit dan bekerja sama dengan bidan desa. Karena kasus bayi BBLR sering timbul masalah seperti suhu tubuh yang tidak stabil, gangguan pencernaan bahkan hingga pernafasan.
“Tetap kami melakukan kunjungan rumah. Tujuannya petugas kesehatan/ bidan dapat mengetahui perkembangan terhadap bayi BBLR tersebut. Adapun banyak hal yang akan dipantau diantaranya asupan nutrisi dan juga perkembangan fisik bayi itu sendiri,” bebernya.
Pria berdarah Batak itu juga memaparkan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah itu ada tiga macam, yakni Berat Bayi Lahir Rendah yang disingkat BBLR dan Berat Bayi Lahir Sangat Rendah yang selanjutnya disingkat BBLSR serta Berat Bayi Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR)
Berat badan bayi 1500–2499 gram disebut sebagai berat badan lahir rendah (BBLR). Sedangkan Berat badan bayi antara 1000–1499 gram disebut sebagai berat badan lahir sangat rendah (BBLSR). Berat badan bayi kurang dari 1000 gram disebut sebagai berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR).
Faktor penyebabnya antara lain belum cukup bulan untuk lahiran, ibunya sering kecapaian, ibu dengan anemia, sering terpapar asap rokok, merokok, mengkonsumsi alkohol bahkan infeksi saluran kencing.
Menyangkut soal bayi BBLR ini, sambung dr. Carlof menjadi salah satu attensi pemerintah. Sementara gambaran untuk bayi BBLR ialah kulitnya tipis ataupun transparan, pembuluh darahnya kelihatan sangat jelas, telinganya lunak dan membuatnya mudah untuk ditekuk sementara di pinggirnya tidak berlekuk, ariola belum berbentuk dan bahkan glandula tidak teraba, daya hisap lemah dan beberapa gambaran lainnya.
“Mengenai nama ataupun alamat keluarga dari bayi BBLR yang sedang dirawat ini, tentu saja kami belum bisa menginformasikannya krn rahasia medis,” pungkas dr. Carlof seraya mengajak berdo’a agar bayi BBLR itu tumbuh dan bisa berkumpul hangat bersama keluarga. (deP)