Zakiah-owner Bakso Emak Seteluk (paling kiri) bersama UMKM binaan PT. AMNT berfoto bersama usai mempresentasikan produk mengenai omzet bahkan hingga penghasilan. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Usaha boleh sama, tapi soal rejeki itu beda. Ungkapan tersebut rasanya tepat dialamatkan kepada calon pengusaha yang ingin membangun dan yang tengah menggeluti usaha.
Hal demikian dirasakan oleh pemilik usaha Bakso Emak Seteluk. Berkat kegigihan dan keuletannya, Zakiah, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang didampingi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) itu mampu meraih laba bersih 600 juta dari kurun waktu 2023 sampai dengan 2024. Penghasilan yang sungguh fantastis bukan!
“Pada awalnya, penghasilan dari usaha kami ini berkisar kadang 400 ribu dan bahkan 500 ribu. Tidak menentu. Itu pun kita sudah sangat bersyukur mendapatkan keuntungan sebesar itu,” ungkap Zakiah.
Namun, terang Zakiah, setelah mendapatkan peningkatan kapasitas melalui pelatihan bisnis oleh AMMAN yang muatannya mengenai tata cara pemasaran produk dengan memanfaatkan platform media digital, cara branding, manajemen usaha hingga pola pengaturan uang masuk-keluar, Alhamdulillah Bakso Emak ini mendapat kepercayaan di tengah masyarakat.
“Seiring kepercayaan tinggi dari konsumen, seiring itu juga pendapatan mengalir. Alhamdulillah,” terang Zakiah bersyukur.
Berkat usahanya yang kian berkembang, dirinya sudah mampu menyerap tenaga kerja yang saat ini jumlahnya delapan orang. “Selain jualan bakso di tempat, kami juga merambah bisnis catering dan delivery order. Penghasilan sejauh ini sudah mencapai 600 juta dalam kurun waktu satu tahun lebih,” bebernya bahagia.
Kendati demikian, Zakiah juga menuturkan bahwa dirinya menggeluti usaha jualan bakso karena tidak memiliki pekerjaan. “Niat dan istiqomah. Alhamdulillah bisa bertahan dan usaha ini bermanfaat untuk orang lain,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga membocorkan mengenai rahasia dibalik kesuksesannya itu sehingga baksonya banyak digemari dan membuat lidah konsumen rindu dengan rasa. “Resep dalam sebuah makanan itu sangat penting dan menentukan. Nah, resep kami ini turun temurun. Itulah yang menjadi kunci rahasia. Itu mengapa kami namakan bakso ini Bakso Emak,” paparnya.
“Kita bersyukur, Bakso Emak Seteluk sudah mejeng ke mana-mana bahkan sampai di UMKM Corner pada kegiatan MotoGp Internasional di Lombok. Kami bangga dan bahagia,” timpalnya kembali.
Di tempat yang sama, Nining Mawarni pemilik UMKM Stik Rumput Laut juga mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan setelah mengikuti pelatihan bisnis dari AMMAN di mana mana dirinya mampu meraih puluhan juta dalam satu bulan.
Hal senada turut disampaikan oleh Vio Bayu Ardani selaku pemilik usaha Jamu Nyaman Ate yang mana dirinya juga mampu meraup pundi-pundi uang dari menjual jamu tradisional. Dia mampu meraih penghasilan bahkan sampai 25 juta per/bulan.
Senior Manager Social Impact AMMAN, Aji Suryanto mengatakan UMKM di KSB memiliki banyak potensi, tetapi memerlukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas para pelaku usaha UMKM. Saat ini, produk yang dijual oleh UMKM KSB adalah produk tradisional yang tidak tahan lama dengan kemasan yang kurang menarik (tidak representatif) dan kualitas yang tidak terjamin. Masalah utama lainnya, UMKM KSB masih bergerak sendiri-sendiri dan sangat berbasis produk (product-based), sehingga belum mampu melihat potensi market agar produksi menjadi scalable dan mendapatkan lebih banyak akses pasar.
Nah, merespon kondisi tersebut AMMAN bekerja sama dengan Narasa sebagai mitra pelaksana program menjalankan Program “Branding dan Marketing” kepada UMKM mitra AMMAN. Sebagai salah satu Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN di bidang Pengembangan Ekonomi, program ini telah berjalan sejak tahun 2021 dan sudah mendampingi 2 batch penerima manfaat.
Pendampingan Batch I dilakukan pada tahun 2021-2022 selama enam bulan dan dilanjutkan di tahun 2023 selama lima bulan untuk 16 UMKM terpilih dari seluruh KSB. Program ini juga dilengkapi dengan pendampingan kepada sembilan pemuda/i yang diajarkan desain grafis untuk membentuk ekosistem ekonomi kreatif penunjang pariwisata, yang salah satu hasilnya juga dapat mendukung UMKM dalam pembuatan logo atau branding dan aspek-aspek kreatif lainnya (misalnya, desain stiker, desain poster, desain kemasan, dll).
“Mitra UMKM selalu dilibatkan dalam berbagai bazar maupun pameran. Diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan kewirausahaan, keuangan dan manajemen bisnis yang dilakukan oleh mitra-mitra strategis AMMAN, diberikan peningkatan kapasitas untuk mengelola pemasaran digital melalui sosial media, didukung jika ada peluang potensi akses pasar, dan lain-lain,” terangnya.
Ia menjelaskan, bahwa program dari Branding dan Marketing ini memiliki dua objektif yang dilakukan melalui intervensi program berupa pelatihan (modul-modul) dan pendampingan, yaitu yang pertama UMKM KSB memiliki produk yang berkualitas, memenuhi standar keamanan pangan dan memiliki kemasan yang menarik. Setelah itu, penjualan UMKM mitra AMMAN meningkat.
Semenjak 2021, program Branding dan Marketing UMKM mitra AMMAN telah mencapai berbagai hasil. Diantaranya, pelaku UMKM memahami dan menerapkan desain visual pada brand (merek) dan kemasan, sehingga semua UMKM mitra AMMAN memiliki logo, kemasan baru yang aman (tahan lama) dan representatif dan dapat bercerita/membangun narasi mengenai produknya.
Selanjutnya, UMKM dapat melakukan perbaikan strategi pemasaran dan pencitraan produk, termasuk pengoperasian penjualan di marketplace. UMKM mengalami peningkatan omzet penjualan rata-rata 30%-40%, UMKM mengalami peningkatan traffic di mesin pencarian di internet, media sosial, dan website, UMKM berjejaring dengan berbagai toko dan/atau reseller untuk memasarkan produk. UMKM konsisten melakukan repeat order untuk kemasan dan stiker logo. UMKM dikenal oleh lembaga pemerintahan dan komersial misalnya, KSB Mall, Hotel Kirana, IKM Poto Tano, dll. UMKM dapat melakukan pemesanan desain dari pemuda/i program pendampingan desain grafis.
Program ini merupakan salah satu langkah PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dalam mencapai visi menciptakan warisan terbaik tercermin melalui beragam inisiatif berkelanjutan yang tertuang dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) salah satunya melalui pilar Economic Empowerment (Pengembangan Ekonomi).
Pilar Economic Empowerment fokus pada program untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro dan kecil dengan tujuan pengusaha muda di KSB memiliki kemampuan berbisnis yang mumpuni, serta memiliki kesadaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui diversifikasi produk, pengembangan berbagai sektor usaha/industri dan kemandirian dalam komunitas.
Pengembangan UMKM adalah upaya AMMAN untuk mendukung pertumbuhan kewirausahaan di KSB, agar UMKM KSB dapat tumbuh menjadi penopang ekonomi lokal dan sekaligus menjadi pendukung dan pendorong pariwisata KSB. (deP)