Pjs. Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah S.Hut.,M.A.P (kameja biru) bersama Plt. Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah (tengah) bersama Sekda Gresik saat berfoto bersama usai acara pertemuan. (Foto: ist)
Berita ini kerjasama Kominfo Sumbawa Barat dengan PenaTenggara.com
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah S.Hut.,M.A.P bersama sejumlah kepala OPD melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Kegiatan tersebut dalam rangka belajar mengenai apa saja yang dipersiapkan untuk mendukung pengelolaan operasional Kawasan Industri (KI) di Maluk.
“Sengaja kami memilih Gresik, karena daerah ini lebih awal mengelola kawasan industri. Disini (Gresik) ada pabrik Smelter dan di Sumbawa Barat pun demikian. Ada kemiripan,” terang Pjs Bupati Sumbawa Barat.
Ia menambahkan, tanggal 20 November 2024 mendatang Sumbawa Barat genap berusia 21 tahun. Usia remaja yang masih perlu banyak belajar tentang banyak hal termasuk yang berkaitan dengan kawasan industri. Gresik merupakan daerah yang sudah matang dan berpengalaman sehingga tepat untuk belajar.
“Selama tiga hari kedepan, kami dari KSB akan banyak belajar terkait bagaimana Kawasan Industri (KI) yang saat ini berlangsung di Kabupaten Gresik,” ungkapnya.
KSB selama ini dikenal sebagai daerah tambang seiring dengan keberadaan Batu Hijau sebagai tempat beroperasinya pertambangan emas tembaga yang dilakukan oleh PT. AMNT. Dalam kurun waktu enam (6) tahun kedepan akan habis raw materialnya. Namun saat ini telah dibangun Smelter (pabrik pemurnian emas) dan telah diresmikan oleh Presiden Jokowi yang dimana kedepannya akan menjadi penopang kawasan industri.
“Kedatangan kami kesini untuk belajar bagaimana penataan tenaga kerja, aktifitas ekonomi, model produk turunan dari smelter yang ada di Kabupaten Gresik. Kami ingin mendapatkan saran, masukan agar bagaimana keberadaan Smelter bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” beber Julmasnyah.
Nah, hasil dari kunjungan atau belajar tiru ini nantinya bisa jadi masukan dalam draft atau dokumen RPJM teknokratik, sehingga nantinya siapa pun Bupati yang terpilih, dapat menyesuaikan dengan visi dan misi yang mereka usung.
Kehadiran rombongan Sumbawa Barat diterima oleh Plt. Bupati Gresik Aminatun Habibah, Selasa 22 Oktober.
Didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Achmad Washil Miftahul Rachman, Plt. Bupati dalam penerimaannya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Pemda KSB yang telah datang berkunjung ke daerahnya.
Dirinya menerangkan bahwa Kabupaten Gresik dikenal sebagai kota Wali, Kota Santri, dan juga kota Industri. Dikatakan sebagai Kota Wali karena di Kabupaten Gresik terdapat sejarah tentang Walisongo. Dikatakan sebagai kota santri karena corak Islam sangat kuat dan kental yang walaupun di Gresik terdapat keberagaman, tetapi sebagain besar penduduknya beragama Islam.
Lebih jauh Plt. Bupati, sebagai kota industri ada banyak perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten Gresik seperti PT. Semen Indonesia, Smelter PT. Freeport, dan beberapa perusahaan besar lainnya. Kabupaten Gresik juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Tingginya aktifitas industri di Kabupaten Gresik memberikan dampak terhadap angka PAD Kabupaten Gresik yang sekarang ini mencapai 1,37 Triliun, dan menjadi penopang ekonomi Propinsi Jawa Timur. Salah satu yang menjadi daya tarik Kabupaten Gresik sehingga didatangi oleh banyak pendatang yaitu Upah Minimum Kabupaten (UMK) berada pada angka Rp 4.642.031.
“Seiring keberadaan pabrik-pabrik ini, ada banyak dampak bagi daerah dan juga ekonomi publik,” pungkasnya. (deP)