
Komisi II DPRD KSB bersama mitra saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Aula Banggar. (Foto: ist)
PenaTenggara.com, (Sumbawa Barat) — Sebentar lagi, Sumbawa Barat menghadapi musim panen raya. Sebagai bentuk persiapan, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta Dinas Pertanian untuk memastikan kesediaan combine.
“Saat ini, Pemda hanya memiliki 2 unit. Jangan sampai ketika musim panen berlangsung, jumlah combine malah terbatas. Oleh karena itu, Komisi II mendorong Dinas Pertanian untuk mempercepat pengadaan 12 unit combine sebagai armada pendukung pada saat panen raya nanti,” ungkap Ketua Komisi II, Mustafa HZ pada media Selasa, (4/3) usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Aula Banggar.
Dengan jumlah combine yang terbatas, dirinya menyakini bahwa dua unit combine itu tidak mampu mengakomodir kebutuhan petani pada saat panen serentak mengingat lahan pertanian cukup luas. Oleh karena itu, jangan salah jika pada saat panen serentak justru banyak combine dari luar daerah yang aktif beroperasi.
Pada media, Mustafa menambahkan bahwa pada RDP itu turut hadir Bulog, TNI-Polri, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian hingga penyuluh se-Sumbawa Barat.
Mengutip pemaparan Bulog, Mustafa menerangkan, bahwa salah satu anak dari BUMN itu berkomitmen menyerap gabah dan jagung milik petani berdasarkan amanat dari Bapanas. Untuk Harga Gabah dibeli dengan Rp 6.500,-/kg dan Jagung Rp. 5.500,-/kg dengan kadar air 14%. Untuk penyerapan gabah di Sumbawa Barat ditargetkan 18.000 ton setara beras atau kurang lebih 36.000 ton setara gabah.
Harga Rp 6.500,-/kg itu menurut Bulog, diterima di pinggir jalan untuk selanjutnya di angkut. Sementara untuk upah buruh dan kendaraan menjadi tanggung jawab bulog. “Yang penting ada dipinggir jalan dan kendaraan angkut bisa masuk, maka akan ambil Rp 6.500,-/kg,” paparnya.
Pada awal musim panen ini, Bulog bersama TNI terjun melakukan pembelian ke petani dan ditargetkan sampai bulan Mei 2025 mendatang-harus mencapai target.
“Data laporan sementara teman-teman TNI yang disampaikan pada RDP, bahwa gabah yang sudah terserap sebanyak 55,621 ton, atau baru 5,4%, sedangkan untuk beras sebanyak 23.9 ton atau sekitar 0,49%,” beber politisi Dapil II itu.
Sementara itu, Jamilatun selaku Sekretaris Dinas Pertanian bahwa kemungkinan besar 2-3 minggu kedepan, Sumbawa Barat akan memulai panen serentak.
Dikatakannya, produksi gabah diperkirakan 63.000 ton lebih, sehingga target pemerintah pusat akan terpenuhi atau bahkan melebihi. Sedangkan untuk jagung produksi KSB diperkirakan 110 ton, juga akan melebihi target serapan Bulog yang menargetkan 11.000 ton untuk Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ir. Amin Sudiono MM melalui Sekretaris Dinas, Dedy Damhudy M. Khatim menjelaskan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan Bulog. Bahkan pihaknya siap menggunakan gudang dan Rice Milling Unit (RMU) untuk produksi beras ataupun penyimpanan.
“RMU yang ada di beberapa beberapa desa dalam kondisi baik dan siap untuk dimanfaatkan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala dinas DPMD, Drs. Tajuddin M.Si dalam menyukseskan astacita mandiri pangan. Pihaknya ikut mendukung dan mensukseskan program Bulog. “Pemerintah pusat sudah mengalokasikan Dana Desa (DD) sebesar 20% untuk program swasembada pangan, dan saat ini sekitar 50 persen dana tersebut sudah dicairkan oleh pemerintah desa,” bebernya.
Terakhir, Komisi II kembali menegaskan kepada Bulog untuk menyerap semua gabah petani dengan harga yang telah ditetapkan walaupun target sudah terpenuhi, gabah yg dihasilkan petani wajib di beli Rp 6.500,-,” pungkasnya politisi partai Nasdem itu. (deP)